Senin, 28 Maret 2016

Fan Fiction (Muvon Band)

Mysterious Boy




#True
Sore itu Naya pergi menemai mamanya ke salah satu butik langganan mamanya. Butik langganan mamanya itu ada disalah satu mall terbesar di kotanya. Saat Naya dan mamanya berjalan menuju butik tersebut, Naya melihat Rangga sedang duduk sendiri di dalam café
“mama ke butik duluan aja deh, Naya mau ke café itu sebentar” Naya menunjuk café yang dimaksudnya
“ya udah deh, tapi nanti nyusul ya”
“iya mama” mama berjalan meninggalkan Naya. Naya mulai bergerak mendekat ke arah café tersebut. Ia terus memperhatikan Rangga dari jauh, dari tadi Rangga terus mengecek ponselnya. Sepertinya ia sedang menunggu seseorang. Sekitar 10 menitan Naya memperhatikan Rangga dengan seksama. Tidak berapa lama muncullah seorang gadis cantik berambut pendek dengan poni tengah, gaya rambut seperti Dora. Gadis itu sangat cantik sekali hingga membuat Naya minder. Naya terus bertanya-tanya dalam hati. Siapa gadis itu? Apakah dia pacar Rangga? . Rangga dan gadis itu mulai beranjak keluar dari café, buru-buru Naya pergi mencari tempat untuk sembunyi. Ia sembunyi dibalik penjual ice cream. Naya terus memperhatikan gerak-gerik mereka berdua, Naya terus melangkah tanpa memperhatikan sekelilingnya. Brukkkk…… ia terjatuh, ada sesorang yang entah sengaja atau tidak menabraknya
“aduhh kalau jalan pake….” Lelaki itu tidak meneruskan perkatannya setelah ia mengetahui bahwa yang ia tabrak adalah Naya
“hah…. Ajunnnnn” Naya teriak kesal, gara-gara insiden ini Naya kehilangan Rangga dan gadis itu. Mata Naya terus mencari-cari sekeliling, namun sayangnya ia kehilangan Rangga dan cewkenya (mungkin)
“loe kenapa sih? Dati tadi pelanga-pelongo. Loe kecopetan ya?” Ajun menguncang-guncangkan bahu Naya. Dengan cepat Naya menepis tangan Ajun yang sangat mengganggu pandangannya.
“gagal deh rencana gw dan itu gara-gara loe” Naya melotot dan menuding Ajun. Kemudian ia pergi. Ajun mengikutinya.
“hehh…tunggu-tunggu. Rencana apa sih?”
“gw lagi mata-matain Rangga dan gara-gara loe gw kehilangan dia, puas loe?”
“hahahahaha” Ajun tertawa sangat kencang hingga beberapa orang menoleh pada mereka berdua. Naya langsung membekap mulu Ajun ketika ia menyadari bahwa banyak mata yang melihat mereka berdua.
“loe bisa diem enggak sih, kalau ketawa di control dong. Norak banget sih loe” Naya menjauh dari Ajun
“jadi sekarang loe udah mulai jadi detektif?”
“kenapa? masalah?”
“ya enggak sih”
“barusan gw lihat Rangga jalan sama cewek, tapi gw gak tahu itu pacarnya apa bukan”
“ya jelas pacarnya lah, ngapain ia pergi sama pacar orang lain”
“loe pernah lihat ceweknya Rangga?” tanya Naya menyelidik
“pernah, waktu itu gw sama Rendy gak sengaja ketemu Rangga sama ceweknya di jalan. Mereka lagi boncengan, ceweknya meluk dia gitu. Pokonya mesra banget” Ajun membayangkan kejadian itu
“rambutnya pendek?”
“ya gw gak tau lah, kan dia pake helm”
“iya juga sih ya, cantik gak? sama gw cantikan mana?”
“yaaa…jelasss.. gw gak tau lah” Ajun meringis. Ekspresi Naya berubah, ia memelototi Ajun yang cengengesan sedari tadi
“gimana sih loe, kan loe udah pernah lihat itu cewek. Pastinya bisa bedainlah cantikan yang mana”
“kan gw lihatnya tampak dari samping jadi mukanya gak begitu kelihatan jelas”
“ampun deh jun” Naya menepuk jidatnya dan pergi meninggalkan Ajun. Ngobrol sama Ajun malah membuat Naya semakin pusing, dia sama sekali tidak membuat pencerahan hanya membuat semuanya semakin rumit dan berantakan. Naya menyusul mamanya ke butik langganannya. Ia masih merasa kesal, coba saja kalau tadi Ajun tidak menabraknya ia pasti akan tahu kalau cewek itu benar-benar pacar Rangga atau bukan.
Malam ini  Naya tidak bisa tidur meski ia sudah mencoba memejamkan matanya. Ia masih kepikiran masalah tadi sore. Kalau benar cewek itu pacarnya Rangga, Naya kan harus move on dari si cowok itu. Rangga memang cowok yang misterius, ia tidak bisa ditebak. Sikapnya juga bisa berubah-ubah. Kadang ia menjadi cowok pendiam yang kerjaannya mojokdi perpustakaan kampus, kadang juga ia jadi cowok yang super duper gokil. Malam semakin larut, namun mata Naya masih juga membandel. Ia mencoba mengirim pesan pada Adit
Send to : Adit
Dit, tadi sore gw lihat Rangga sama cewek kayaknya pacarnya deh.
Namun pesan dari Naya tidak juga dibalas oleh Adit. Sepertinya Adit sudah tidur, Naya terus menunggu balasan dari Adit hingga tak terasa ia mulai mengantuk.
Paginya Naya mengecek ponselnya, ada satu pesan  
From : Adit
            Sorry nay, semalem gw udh tidur. Iya mungkin ceweknya. Loe buntutin dia enggak?
Dengan enggan Naya meletakkan kembali ponselnya dan bergegas mandi karena hari ini ia kuliah pagi. Ia merasa kurang fit pagi ini karena ia baru bisa tidur sangat larut sekali. Dengan malas ia berangkat ke kampus. Untungnya jalanan hari ini tidak macet, kalau sampai macet mood Naya bisa benar-benar berantakan. Sesampainya diparkiran kampus ia melihat Adit sudah datang dan duduk di atas montor gedenya. Melihat Naya datang, Adit langsung berdiridan menghampiri Naya yang keluar dari mobilnya.
            “nay, serius loe kemaren ngelihat mereka?” tanya Adit menggebu-gebu
            “iya, sayangnya gw gak bisa buntutin mereka. Gara-gara ada si tukang onar nabrak gw” Naya dan Adit melanjutkan perbincangan sambil berjalan
            “siapa, tukang onar itu gangguin loe. wah…. Kurang ajar banget tuh orang” ketika mereka sedang asyik mengobrol, tiba-tiba mereka dikejutkanoleh Ajun yang mengejutkan mereka dari belakang
            “loe tanya siapa tukang onarnya dit?”
            “iya, gw pingin tahu. Kurang ajar banget dia gangguin temen gw”
            “nih…orangnya” kata Naya sambil memencet hidung Ajun. Ajun mengaduh kesakitan dan susah bernafas. Ia menepis tangan Naya  dari hidungnya
            “hehhh kirain” Adit menghela nafas panjang.
            “kalian lagi ngomongin apa sih?” tanya Ajun penasaran
            “biasa, Mr R” jawab Adit berbisik
            “ohhhh”
            “eh nay, loe lihat muka ceweknya dengan jelas?” tanya Adit kembali pada pembicaraan awal tadi
“iya, gw jelas banget ngelihat mukanya” kata Naya sangat antusias. Adit terlihat sibuk mencari sesuatu di ponselnya. Naya dan Ajun terdiam melihat Adit, mereka menantikan apa yang sedang Adit cari.
“nih, kayak gini bukan?” Adit menyodorkan ponselnya pada Naya
“iyaaa” kata Naya terbelalak melihat foto yang ada di posnel Adit
“coba-coba lihat” Ajun merebut ponsel dari tangan Naya. Ia kebingungan foto siapa ini
“ kan, gw sama Ajun bener. Udah deh loe move on aja. Suka sama cowok orang itu gak baik lho” Adit menepuk pundak Naya dengan halus dan menasihatinya. Naya terlihat sangat shock.
“heh cuy, ini foto siapa?” Ajun masih mengamati foto itu dan ia belum tahu siapa gadis yang ada di ponsel Adit
“itu ceweknya Rangga” bisik Adit pada Ajun. Ajun pun juga terkejut. Ia kemudian  memeluk Naya yang masih terlihat Shock
“puk..puk.. for Naya” Ajun masih memeluk Naya. Naya mencoba melepaskan diri dari pelukan Ajun
“apaan sih loe, ganggu tauu” Naya langsung pergi meninggalkan Ajun dan Adit yang tampak bengong. Ternyata mereka berdua benar, kalau Rangga sudah memiliki pacar. Naya harus mencoba menghapus perasaannya pada Rangga. Adit benar menyukai cowok yang sudah memiliki pacar itu tidak baik. Hari ini kehidupan Naya sangat buram, ia sedih ternyata semua itu benar. Ia bertekad kalau mulai hari ini ia akan belajar melupakan Rangga. Meskipun itu jelas sangat sulit baginya.
(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar