Mysterious Boy
#True
Sore
itu Naya pergi menemai mamanya ke salah satu butik langganan mamanya. Butik
langganan mamanya itu ada disalah satu mall terbesar di kotanya. Saat Naya dan
mamanya berjalan menuju butik tersebut, Naya melihat Rangga sedang duduk
sendiri di dalam café
“mama
ke butik duluan aja deh, Naya mau ke café itu sebentar” Naya menunjuk café yang
dimaksudnya
“ya
udah deh, tapi nanti nyusul ya”
“iya
mama” mama berjalan meninggalkan Naya. Naya mulai bergerak mendekat ke arah
café tersebut. Ia terus memperhatikan Rangga dari jauh, dari tadi Rangga terus
mengecek ponselnya. Sepertinya ia sedang menunggu seseorang. Sekitar 10 menitan
Naya memperhatikan Rangga dengan seksama. Tidak berapa lama muncullah seorang
gadis cantik berambut pendek dengan poni tengah, gaya rambut seperti Dora. Gadis itu sangat cantik sekali
hingga membuat Naya minder. Naya terus bertanya-tanya dalam hati. Siapa gadis itu? Apakah dia pacar Rangga?
. Rangga dan gadis itu mulai beranjak keluar dari café, buru-buru Naya pergi
mencari tempat untuk sembunyi. Ia sembunyi dibalik penjual ice cream. Naya
terus memperhatikan gerak-gerik mereka berdua, Naya terus melangkah tanpa
memperhatikan sekelilingnya. Brukkkk…… ia terjatuh, ada sesorang yang entah
sengaja atau tidak menabraknya
“aduhh
kalau jalan pake….” Lelaki itu tidak meneruskan perkatannya setelah ia
mengetahui bahwa yang ia tabrak adalah Naya
“hah….
Ajunnnnn” Naya teriak kesal, gara-gara insiden ini Naya kehilangan Rangga dan
gadis itu. Mata Naya terus mencari-cari sekeliling, namun sayangnya ia
kehilangan Rangga dan cewkenya (mungkin)
“loe
kenapa sih? Dati tadi pelanga-pelongo. Loe kecopetan ya?” Ajun
menguncang-guncangkan bahu Naya. Dengan cepat Naya menepis tangan Ajun yang
sangat mengganggu pandangannya.
“gagal
deh rencana gw dan itu gara-gara loe” Naya melotot dan menuding Ajun. Kemudian
ia pergi. Ajun mengikutinya.
“hehh…tunggu-tunggu.
Rencana apa sih?”
“gw
lagi mata-matain Rangga dan gara-gara loe gw kehilangan dia, puas loe?”
“hahahahaha”
Ajun tertawa sangat kencang hingga beberapa orang menoleh pada mereka berdua.
Naya langsung membekap mulu Ajun ketika ia menyadari bahwa banyak mata yang
melihat mereka berdua.
“loe
bisa diem enggak sih, kalau ketawa di control dong. Norak banget sih loe” Naya
menjauh dari Ajun
“jadi
sekarang loe udah mulai jadi detektif?”
“kenapa?
masalah?”
“ya
enggak sih”
“barusan
gw lihat Rangga jalan sama cewek, tapi gw gak tahu itu pacarnya apa bukan”
“ya
jelas pacarnya lah, ngapain ia pergi sama pacar orang lain”
“loe
pernah lihat ceweknya Rangga?” tanya Naya menyelidik
“pernah,
waktu itu gw sama Rendy gak sengaja ketemu Rangga sama ceweknya di jalan.
Mereka lagi boncengan, ceweknya meluk dia gitu. Pokonya mesra banget” Ajun
membayangkan kejadian itu
“rambutnya
pendek?”
“ya gw
gak tau lah, kan dia pake helm”
“iya
juga sih ya, cantik gak? sama gw cantikan mana?”
“yaaa…jelasss..
gw gak tau lah” Ajun meringis. Ekspresi Naya berubah, ia memelototi Ajun yang
cengengesan sedari tadi
“gimana
sih loe, kan loe udah pernah lihat itu cewek. Pastinya bisa bedainlah cantikan
yang mana”
“kan
gw lihatnya tampak dari samping jadi mukanya gak begitu kelihatan jelas”
“ampun
deh jun” Naya menepuk jidatnya dan pergi meninggalkan Ajun. Ngobrol sama Ajun
malah membuat Naya semakin pusing, dia sama sekali tidak membuat pencerahan
hanya membuat semuanya semakin rumit dan berantakan. Naya menyusul mamanya ke
butik langganannya. Ia masih merasa kesal, coba saja kalau tadi Ajun tidak
menabraknya ia pasti akan tahu kalau cewek itu benar-benar pacar Rangga atau
bukan.
Malam
ini Naya tidak bisa tidur meski ia sudah
mencoba memejamkan matanya. Ia masih kepikiran masalah tadi sore. Kalau benar
cewek itu pacarnya Rangga, Naya kan harus move on dari si cowok itu. Rangga
memang cowok yang misterius, ia tidak bisa ditebak. Sikapnya juga bisa
berubah-ubah. Kadang ia menjadi cowok pendiam yang kerjaannya mojokdi
perpustakaan kampus, kadang juga ia jadi cowok yang super duper gokil. Malam
semakin larut, namun mata Naya masih juga membandel. Ia mencoba mengirim pesan
pada Adit
Send to : Adit
Dit, tadi sore gw lihat Rangga sama cewek kayaknya pacarnya
deh.
Namun pesan dari Naya tidak
juga dibalas oleh Adit. Sepertinya Adit sudah tidur, Naya terus menunggu
balasan dari Adit hingga tak terasa ia mulai mengantuk.
Paginya
Naya mengecek ponselnya, ada satu pesan
From : Adit
Sorry nay,
semalem gw udh tidur. Iya mungkin ceweknya. Loe buntutin dia enggak?
Dengan enggan Naya
meletakkan kembali ponselnya dan bergegas mandi karena hari ini ia kuliah pagi.
Ia merasa kurang fit pagi ini karena ia baru bisa tidur sangat larut sekali.
Dengan malas ia berangkat ke kampus. Untungnya jalanan hari ini tidak macet,
kalau sampai macet mood Naya bisa
benar-benar berantakan. Sesampainya diparkiran kampus ia melihat Adit sudah
datang dan duduk di atas montor gedenya. Melihat Naya datang, Adit langsung
berdiridan menghampiri Naya yang keluar dari mobilnya.
“nay, serius loe kemaren ngelihat mereka?” tanya Adit
menggebu-gebu
“iya, sayangnya gw gak bisa buntutin mereka. Gara-gara
ada si tukang onar nabrak gw” Naya dan Adit melanjutkan perbincangan sambil
berjalan
“siapa, tukang onar itu gangguin loe. wah…. Kurang ajar
banget tuh orang” ketika mereka sedang asyik mengobrol, tiba-tiba mereka
dikejutkanoleh Ajun yang mengejutkan mereka dari belakang
“loe tanya siapa tukang onarnya dit?”
“iya, gw pingin tahu. Kurang ajar banget dia gangguin
temen gw”
“nih…orangnya” kata Naya sambil memencet hidung Ajun.
Ajun mengaduh kesakitan dan susah bernafas. Ia menepis tangan Naya dari hidungnya
“hehhh kirain” Adit menghela nafas panjang.
“kalian lagi ngomongin apa sih?” tanya Ajun penasaran
“biasa, Mr R” jawab Adit berbisik
“ohhhh”
“eh nay, loe lihat muka ceweknya dengan jelas?” tanya
Adit kembali pada pembicaraan awal tadi
“iya,
gw jelas banget ngelihat mukanya” kata Naya sangat antusias. Adit terlihat
sibuk mencari sesuatu di ponselnya. Naya dan Ajun terdiam melihat Adit, mereka
menantikan apa yang sedang Adit cari.
“nih,
kayak gini bukan?” Adit menyodorkan ponselnya pada Naya
“iyaaa”
kata Naya terbelalak melihat foto yang ada di posnel Adit
“coba-coba
lihat” Ajun merebut ponsel dari tangan Naya. Ia kebingungan foto siapa ini
“ kan,
gw sama Ajun bener. Udah deh loe move on aja. Suka sama cowok orang itu gak
baik lho” Adit menepuk pundak Naya dengan halus dan menasihatinya. Naya
terlihat sangat shock.
“heh
cuy, ini foto siapa?” Ajun masih mengamati foto itu dan ia belum tahu siapa
gadis yang ada di ponsel Adit
“itu
ceweknya Rangga” bisik Adit pada Ajun. Ajun pun juga terkejut. Ia kemudian memeluk Naya yang masih terlihat Shock
“puk..puk..
for Naya” Ajun masih memeluk Naya. Naya mencoba melepaskan diri dari pelukan
Ajun
“apaan
sih loe, ganggu tauu” Naya langsung pergi meninggalkan Ajun dan Adit yang
tampak bengong. Ternyata mereka berdua benar, kalau Rangga sudah memiliki
pacar. Naya harus mencoba menghapus perasaannya pada Rangga. Adit benar
menyukai cowok yang sudah memiliki pacar itu tidak baik. Hari ini kehidupan
Naya sangat buram, ia sedih ternyata semua itu benar. Ia bertekad kalau mulai
hari ini ia akan belajar melupakan Rangga. Meskipun itu jelas sangat sulit
baginya.
(bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar